Kata orang, kalo sesuatu yang direncanakan itu 'terkadang' malah rencana tersebut gagal. Saya malah sempat berpikir bahwa segala sesuatu itu harus direncanakan dahulu untuk mengantisipasi segala kemungkinan-kemungkin paling terkecil sekali pun yang di luar kendali. Tapi, kali ini, semuanya serba mendadak.
Rencana ini sudah disusun sejak satu bulan yang lalu, kedua orang tua saya beserta keluarga dari Tante, merencakanan akan melakukan trip ke Tasikmalaya dengan tujuan - selain jalan-jalan - untuk menghadiri acara sunatan anak dari Tante dan Om saya. Ya, rencana hanya rencana, yang awalnya saya tidak masuk dalam rencana untuk ikut dalam trip tersebut. Rencananya, hanya keluarga dari Tante saya yang terdiri dari Tante dan Om, kedua anaknya dan Mama (sebutan untuk Nenek saya), kemudian Ibu dan Bapa saya. Saya dan adik saya? Kami - lagi-lagi - rencananya tidak ikut karena keterbatasan kapasitas tempat duduk di mobil yang hanya muat untuk delapan badan. Dan mereka berencana untuk pergi pada Minggu pagi, dan kembali pada Senin malam. Yang tentunya, Bapa saya akan mengambil jatah cuti satu harinya.
Selepas kerja malam itu, saya pun sudah membuat rencana untuk diri saya dan adik saya. Saya berencana untuk membeli beberapa film-film animasi yang bagus untuk saya dan adik saya tonton di rumah saat Ibu dan Bapak trip nanti. Tapi semua rencana itu berubah begitu beberapa jam sebelum saya pulang kerja, Ibu menelepon saya, beliau memberitahukan bahwa Bapak tidak bisa ikut trip karena tugas kantor akhir bulannya tidak bisa ditinggal. Jadi Tante saya minta agar saya dan adik saya ikut menggantikan Bapak. Well, satu orang digantikan dengan dua orang. Bersyukurlah badan saya yang masih ukuran standar (sombong) dan adik saya yang begitu 'langsing' tidak jadi masalah menggantikan Bapak. Hohoho. Dan hari keberangkatan pun berubah. Jadi, Sabtu pagi dan kembali Minggu Pagi.
Dan akhirnya, saya ikut! Horaaa!
Tujuan kami adalah Tasikmalaya perjalanan dengan mobil yang membutuhkan waktu sekitar tujuh jam. Jangan tanya bagaimana keadaan kabar pantat kami. Huuuuhf, hanya satu kata: Panas.
Saya baru tahu belakangan, bahwa ternyata sunatannya sudah berlangsung beberapa hari sebelumnya. Kami tetap datang untuk silaturahim dan bertemu dengan si Cimol. Adik sepupuku yang jadi penganten sunat.
Kami menginap di hotel, satu kamar dengan dua tempat tidur single untuk sembilan orang. Hmm, well, ini masih tanggal tua.
Dari yang saya lihat satu malam itu, Tasikmalaya bukan kota yang terlalu besar, bisa dibilang kecil dengan penduduk yang tidak terlalu padat. Udaranya pada malam hari cukup dingin. Sayang, saya tidak terlalu banyak mengambil gambar di hotel dan tempat kami makan malam. Sampai akhirnya kami kembali ke hotel untuk akhirinya 'ngelempengin' pinggang dan 'mendinginkan' pantat.
Esoknya, rencana pulang pagi kembali berubah, karena sayang sekali jika sudah berada di Tasikmalaya hanya menghabiskan waktu di sekitaran hotel. Kami akhirnya ke Tempat wisata kawah Galunggung.
Ini yang paling berkesan untuk saya di Tasikmalaya. Saya, adik saya, Ibu, Tante, Om dan kedua sepupu saya tidak menyerah untuk menaiki anak tangga sebanyak 620 demi melihat kindahan dan keluarbiasaan ciptaan Allah SWT dari kawah Gunung Galunggung.
Nafas yang tersenggal, kaki yang begitu berat, semuanya langsung tidak terasa lagi begitu kedua mata memandang sekeliling saat sudah sampai pada puncak.
Hijau. Satu warna yang mendominasi kawah dan sekelilingnya.
Tidak akan ada kata-kata yang mampu lagi mengambarkan keindahan alam yang di ciptakan Allah SWT ini. Pemandangan yang tidak akan pernah saya temukan saat kembali ke ibu kota Indonesia.
Melalui anak tangga yang segitu banyaknya, rasanya begitu worth it dengan pemandangan alam yang disajikan Allah.
![]() |
| kawahnya hijau |
![]() |
| ini view dari puncak tangga |
![]() |
| sepupu sepupu |
![]() |
| sepupu dan saya |
Liburan ini memang tidak lama, hanya waktu yang sangat singkat. Itu sebabnya saya sangat menikmati setiap detiknya. Setiap kebersamaan, setiap canda, setiap gelak tawa, setiap langkah, setiap sudut mata saya memandang dan udara yang begitu segar. Ini yang disebut 'cuci mata' yang sesungguhnya.
Pictures from my own.









































