![]() |
| here |
Saya tidak suka orang-orang penjilat, bermuka dua, dan mereka yang hobi menjelekkan orang lain, senang menjatuhkan nama baik orang lain, senang mengadu domba atau mengkambing hitamkan orang lain.
Saya pribadi pun bukan orang suci, bukan orang baik-baik, bukan orang yang tidak pernah melalukan kesalahan, bukan ahli syurga, bahkan saya tidak lancar mengaji. Tapi paling tidak, 'kejahatan' yang saya lakukan tidak pernah menyusahkan atau membuat susah orang lain. Tidak! Saya selalu berusaha untuk melakukan sesuatu karena kemampuan saya, saya keluarkan semua kemampuan terbaik saya untuk menghasilkan sesuatu yang (saya usahakan) tidak akan merepotkan apa lagi menyusahkan orang lain. Kalau apa yang sudah saya lakukan ternyata menghasilkan sesuatu yang belum bagus, ya sudah, saya tidak akan mengkambing hitamkan orang lain karena kerjaan yang saya lakukan tidak sesuai. Pun saya tidak akan menjilat agar atasan memuji saya. Huuueeekk! Saya bukan pengemis pujian, saya bukan tipe orang yang harus menjilat atau menjatuhkan nama orang lain agar diri saya dilihat baik dan dipuji atasan. I-NEVER-BEING-LIKE-THAT.
Penjilat, bermuka dua, mengadu domba, menjatuhkan orang lain, mengkambing hitamkan orang lain, those fuc*ing things are never wrote in my life's dictionary.
Ada beberapa orang yang sangat, sangat, sangat, sangat menyebalkan, menjengkelkan dan mengesalkan di tempat saya mengadu nasib. Mereka menjilat, menjatuhkan, mengadu domba, mengkambing hitamkan, untuk mendapatkan pujian atau dipuji atau agar dilihat bagus oleh owner. Sigh! Kasihan sekali.
Saya tidak membenci mereka, saya hanya tidak suka dengan cara mereka menyikut dan mencoba untuk menjatuhkan kami. Kenapa saya sebut kami? Karena yang mereka sikut adalah kami yang tidak ada hubungan kekerabatan dengan owner. Saya tidak bilang semua yang mempunyai hubungan kekerabatan itu menyebalkan, tidak. Hanya beberapa (yang tidak perlulah saya sebutkan) selentingan yang tingkat menyebalkannya tinggkat dewa. Memerintah kami seperti memerintah babu, padahal dia bukan bos, tapi lagaknya seperti bos pemilik saham. Grrrh!
Sang owner malah jauh lebih down to earth dari pada mereka. Beliau justru lebih menghargai kami. Setidaknya itu yang saya tahu.
This is a family company. Saya selalu mengingatkan diri dan otak saya
akan hal itu, agar emosi saya tidak kalap dan membutakan logika saya. Namun, disaat mereka membuat saya marah atau kesal, saya tidak sungkan menunjukkan kekesalan dan ketidaksukaan saya pada sikap mereka (kalau mereka punya kesadaran) pada beberapa kali saya sering bicara ceplas-ceplos, menangkis pernyataan mengesalkan mereka dengan perkataan saya yang runcing dan membuat mereka harus berkilah mencari alasan dan membuat mereka malah tersudut karena pernyataan mereka sendiri, padahal saya sudah tahu kejadian sebenarnya seperti apa. Hahaha.
Saya pikir, orang-orang seperti itu hanya ada di sinetron, ternyata di depan mata saya, mereka berkeliaran. Sigh!


Tidak ada komentar:
Posting Komentar