Minggu, 30 Juni 2013

All I need is my Bestfriend and my friends



Saya benci menjadi sensi seperti ini. Setiap kali datang bulan, mood saya langsung anjlok tanpa notifikasi terlebi dahulu. Saya sama sekali nggak suka keadaan saya dimana mood saya naik turun seperti ini. Saya ingin menjalani setiap detik hari saya dengan tawa, sesekali meledek orang lain, bercanda, ngerumpi, mendengarkan gosip-gosip terbaru, menjalani kegiatan saya dengan hati yang riang gembira, bukan dengan cemberut bibir manyun lima senti seperti ini. Ini sungguh menyebalkan. Sigh!

Disaat ‘tamu bulanan’ ini datang, nggak ada yang bisa saya lakukan untuk menunjukkan senyum, tawa bahkan keisengan saya seperti biasa. Saya akan lebih diam, walaupun saya ingin sekali ikut nimbrung ngobrol dan bercerita, walaupun saya ingin sekali ikut tertawa seperti mereka, tapi selalu ada sesuatu tak kasat mata yang menahan saya untuk tetap diam di tempat dan hanya menjadi penonton dan pendengar yang tersenyum ala kadarnya. 

Saya akan kesal dan benci dengan suara telepon di meja kerja saya. Saya akan benci dengan suara bos saya yang memanggil saya. Saya akan benci jika ada orang lapangan yang mengampiri meja saya. Saya akan benci semua hal, kecuali…jika saya berada di tengah teman-teman terdekat saya.

Ya, hanya dengan berada diantara sahabat dan teman-teman saya dan menggila bersama mereka, saya akan lupa bahwa saat ini, ‘tamu bulanan’ saya sedang datang. *love ya’ guys* *big hug*

Hanya dengan berimajinasi dengan mereka, saya akan sama sekali lupa bahwa saya ‘seharusnya’ dengan sensi dan bukan tertawa-tawa. 

Jadi, intinya, disaat “tamu bulanan” ini datang, yang saya butuhkan adalah sahabat saya, Devi. Dan teman-teman seperjuangan saya yang lainnya, yang selalu bisa berimajinasi dengan liarnya. Hanya itu yang mampu merubah cemberut bibir manyun lima senti saya dengan gelak tawa yang bikin pipi pegal.

Wish, I always have them in my entire life.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar