Rabu, 22 Mei 2013

Mencari.


Saya mencari, selalu mencari dimulai saya membuka mata saya disetiap pagi setelah semalaman saya bernari dalam dunia mimpi. Apa yang saya cari? Yang pasti, sesuatu yang tidak atau belum saya temukan. Saya mencari sejak saya mengenal dunia di luar kotak yang selalu saya sebut rumah. Sejak saya mulai mengenal mereka, kami, kita dan dia. 

Apa yang saya cari? Cinta? Ah, bukan. Cinta tidak lagi berada dalam garis pencarian dalam hidup saya. Saya sudah bertemu dengan beberapa cinta, yang singgah maupun hanya sekedar lewat. Mereka hanya berwarna pada disetiap bait pertama. Saya tidak lagi percaya dengan mereka yang mendeklarasikan diri mereka adalah pencinta, mengatasnamakan cinta atas segala dosa yang dilakukan. Sejujurnya, saya muak dengan cinta yang menganut kepercayaan 'Soulmate.' atau 'Cinta Pada Pandangan Pertama.' atau 'Cinta Yang Saling Melengkapi.' atau 'Cinta Yang Tidak Menuntut.'. Ah, buat saya, those are kind of bullshit. Cinta yang nyata untuk saya hanya saya dapatkan dari Tuhan dan kedua orang tua saya. Sudah jelas, saya bukan mencari cinta.

Lalu apa?

Saya mencari jati diri. Ya, jati diri.

Terkadang lucu, saya yang tidak lagi tergolong labil, ternyata masih saja mencari jati diri. Meskipun dosa yang saya lakoni sudah terlalu panjang atau kebaikan yang saya lakukan tidak melebihi dosa yang saya perbuat, saya masih belum menemukan jati diri saya.

Pemarah, kah? Pendiam, kah? Pendendam, kah? Pemurung, kah? Periang, kah? Penyendiri, kah? Penyayang, kah? Atau apa? Entahlah.

Saya coba mencarinya dari masa depan yang masih buram. Masa kini yang masih terus saya jalani. Dan masa lalu yang tidak akan pernah berubah. Saya masih belum bertemu dengannya.

Yang pasti, saya akan terus mencari 'diri' saya yang mungkin belum lelah bermain dengan angin dan belum puas melihat saya yang nyaris sekarat untuk bertemu dengannya.

Saya akan terus mencari.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar